0
Lokasi Tet Beude Trieng(Meriam Bambu)
Raya Haba- Tet beude Trieng(Meriam Bambu) adalah salah satu acara rakyat yang di laksanakan setiap malam lebaran hari raya idul fitri. acara tet beude trieng adalah kebiasaan anak-anak muda garot serta aree setiap malam lebaran. kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada malam lebaran pertama, setelah shalat Isya/takbiran di mesjid. 
pembuatan Beude Trieng (Meriam Bambu)
Biasanya acara pembukaan Tet Beude Trieng dilakukan dengan pembakaran mercon-mercon(kembang api) yang menghiasi langit seputaran garot dan aree. pemuda Garot-Aree yang ada di rantau mereka pulang kampung untuk merayakan lebaran bersama dengan keluarga dan teman-teman kampung halaman serta untuk melihat dan merayakan malam tet beude trieng di kampung halaman.
Beude Trieng(Meriam Bambu) yang sudah siap di gunakan dimalam lebaran
Konon, dahulu Beude Trieng di gunakan oleh para pendahulu-pendahulu kami sebagai senjata untuk mengusir(menakut-nakuti) penjajah Belanda di laut lepas yang mau masuk ke Aceh. Sampai sekarang Beude Trieng di gunakan oleh anak-anak garot-aree sebagai acara pesta malam lebaran idul fitri. 
Meriam Karbit
Acara Tet Beude Trieng di Garot Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie dilaksanakan di beberapa tempat Seperti di Dayah Muara Garot Vs Meunasah Mesjid Aree, Pante Garot Vs Pante Aree, Jurong Kupula Garot Vs Ulee Tutue Aree, serta Keubang Garot vs Dayah Baro.Acara ini dilaksanakan di bantaran aliran sungai Krueng Baro yang langsung berhadapan dengan pihak lawan yang berjarak sekitaran 20 meter. 

Dalam acara Tet Beude Trieng ini juga ada pembakaran kembang api serta meriam karbit yang hulu ledaknya bisa terdengar hingga radius sampai 5 Km. satu malam tersebut benar-benar menjadi malam yang begitu penuh kesan karena acara Tet Beude Trieng baru berhenti jam 04.30 WIB atau masuknya waktu subuh. Seiring dengan waktu, malam Tet Beude Trieng tidak lagi dilaksanakan pada malam pertama lebaran tetapi sudah dilaksanakan pada malam kedua lebaran hari raya idul fitri.
Anak-anak Membakar Beude Trieng(Meriam Bambu
Sekarang pada malam pertama lebaran sudah dilaksanakan malam pawai takbir se-Kabupaten Pidie yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Pidie.

Setiap malam Tet Beude Trieng Jalanan penuk sesak dengan mobil dan motor hingga membuat jalanan macet total dari jam 08.00 hingga larut malam. Banyak pengunjung yang datang dari luar kabupaten Pidie, mereka ada yang datang dari Kabupaten Pijay, Bireuen,Lhokseumawe, Banda Aceh serta daerah-daerah lain. seperti pantauan Raya Haba pada tahun 2013 yang lalu ada pengunjung manca negara yang datang untuk melihat langsung acara Tet Beude Trieng ini.
Anak-anak Makan Nasi di sela-sela acara Tet Beude Trieng(Meriam Bambu) yang di sediakan Panitia
Biasanya di Jurong Kupula Garot setiap pengunjung selalu diberikan kesempatan untuk meledakkan meriam karbit yang terbuat dari drum oli yg sudah disambung sampai 6 buah drum. woww anda bisa membayangkan seberapa besar hulu ledaknya yang di isi karbit seberat 1/2Kg.

dalam setiap melaksanakan malam Tet Beude Trieng membutuhkan dana yang cukup besar, dana yang dibutuhkan puluhan juta rupiah untuk perayaan tersebut. panitia Tet Beude Trieng biasanya mengumpul dana tersebut dari sumbangan masyarakat Garot perantauan dan masyarakat yang dikampung.

Itulah sedikit kisah malam lebaran yang begitu meriah dari kami Anak Garot yang Raya Haba informasikan.

Post a Comment

 
Top