0


Raya Haba-Sejam setelah dilakukan eksekusi pancung pada tenaga kerja Indonesia (TKI) Karni binti Medi Tarsim di Jeddah, utusan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) langsung bertemu dengan keluarga Karni di Brebes. Muhammad Sadri, utusan Kemlu, memang telah berada di Brebes sejak Kamis pagi.

"Dia (Sadri) kami utus untuk mendatangi keluarga Karni di Brebes, Jawa Tengah untuk menyampaikan secara resmi berita duka mengenai pelaksanaan eksekusi terhadap Karni," tulis Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI).

Ayah Karni, Medi Tarsim sepertinya telah memahami kasus yang terjadi pada anaknya tersebut, sementara ibu dan kakak Karni tak kuasa menahan air mata dan histeris mendengar kabar tersebut.

"Takdir, jodoh, dan mati, hanya Allah yang tahu. Setelah 2,5 tahun kita ikhtiar dan berdoa bersama, Allah menghendaki hari ini memanggil Karni. Kita doakan semoga khusnul khotimah," ujar Sardi sembari menghibur keluarga Karni.

Selain itu, suami Karni, Darpin mengatakan telah mengikhlaskan kepergian istri tercintanya.

"Walaupun sedih, saya sudah ikhlas menerima kenyataan ini," katanya.

Pemerintah telah menangani kasus Karni sejak 2012 ketika dia melakukan pembunuhan keji terhadap Talla, anak majikannya ketika sedang tidur. Talla digorok lehernya ketika tidur. Karni dijatuhi hukuman mati pada 2013.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk membebaskan Karni dari jerat hukuman pancung, namun keluarga korban tidak memaafkannya. Hingga akhirnya Karni dieksekusi pancung kemarin pukul 10 waktu setempat.

Post a Comment

 
Top