0
Kondisi Mesjid yang dibakar di Ontario Kanada.

Raya Haba- Masjid Al Salam di Kota Peterborough, Ontario, Kanada, dibakar 10 hari lalu oleh pelaku yang masih terus dicari. Motif pembakaran itu diduga sentimen antimuslim, menyusul serangan di Paris, Prancis, beberapa hari sebelumnya.

Global News Canada melaporkan, Senin (23/11), akibat pembakaran ini, interior dalam masjid rusak parah. Diperkirakan lebih dari 1.000 pemeluk Islam dari 50 keluarga di kawasan Peterborough tidak bisa beribadah.

Mendengar kabar itu, warga nonmuslim segera membantu. Banyak orang yang menggelar penggalangan dana. Salah satunya Larry Forsey, warga asal Coboconk, yang menyumbangkan uangnya untuk membantu takmir melakukan renovasi. "Pembakaran ini sangat menyedihkan. Kanada adalah negara yang penduduknya saling bantu," kata Forsey.

Sumbangan yang terkumpul sudah melebihi USD 110 ribu (setara Rp 1,5 miliar). Padahal target awal hanyalah USD 107 ribu.

Gereja dan Sinagog di Peterborough menawarkan komunitas muslim salat di salah satu ruangan bangunan mereka. Setelah ditimbang-timbang, takmir memilih salat lima waktu berjamaah akan digelar di Gereja United Church. Sedangkan untuk salat jumat yang diikuti banyak umat, digelar di halaman rumput depan masjid mereka yang terbakar.

Imam Masjid Al Salam, Shazim Khan, mengaku sangat berterima kasih atas dukungan komunitas pemeluk agama lain setelah pembakaran. Kebaikan warga Kristen dan Yahudi sangat menyentuh hatinya. Dia pun mengaku memaaafkan pelaku.

"Saya sudah lama tinggal di komunitas ini. Kami saling menghormati dan menyayangi," kata Shazim.

Tak kurang Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau turut mengecam pembakaran masjid di Ontario itu. Menurut Trudeau tindakan pelaku, yang masih diburu polisi, sangat menyedihkan.

"Warga Kanada harus tahu bahwa umat Islam di seluruh dunia justru lebih sering menjadi korban kelompok ekstremis. Kita harus saling mendukung satu sama lain," kata Trudeau

Post a Comment

 
Top