Raya Haba-Terdapat satu mesin perang yang menjadi musuh kelompok militan ISIS di Suriah. Mesin perang itu dapat dalam sekejap meratakan bangunan. Mesin perang tersebut adalah pesawat tempur Tupolev Tu-95 yang disebut Bear atau ‘beruang’.
Tupolev Tu-95 adalah pesawat tempur jenis bomber yang memiliki empat mesin dan dapat meluncurkan bom serta misil. Pesawat ini pertama kali dioperasikan pada 1956 di era Uni Soviet. Menurut pihak militer Rusia, “Beruang Terbang” masih akan digunakan Angkatan Udara (AU) Rusia hingga 2040.
Pesawat ini memiliki empat mesin berjenis Keznetsov NK-12 yang masih menggunakan baling-baling. Dikabarkan ini adalah pesawat bomber terakhir yang masih menggunakan baling-baling. Ujung dari baling-baling dilaporkan bergerak lebih cepat dari suara, akibatnya menjadikan ini sebagai pesawat militer paling berisik.
“Beruang terbang” tersebut pada awalnya digunakan untuk membawa bom nuklir di era Uni Soviet dan menjatuhkannya di target. Namun ketika runtuhnya era Uni Soviet, pesawat ini berubah hanya untuk menjatuhkan bom dan misil.
Pesawat ini dilengkapi senjata jenis AM-23 Autocannon dan misil yang berjenis untuk serangan udara ke darat yaitu Raduga Kh-20, Kh-22, dan Kh-55/101/102.
Pesawat tempur ini digunakan pertama kali oleh Rusia untuk membombardir ISIS di Suriah untuk pertama kalinya pada 17 November 2015 yang digunakan untuk meluncurkan serangan udara jarak jauh ke target ISIS.
Tupolev Tu-95 adalah pesawat tempur jenis bomber yang memiliki empat mesin dan dapat meluncurkan bom serta misil. Pesawat ini pertama kali dioperasikan pada 1956 di era Uni Soviet. Menurut pihak militer Rusia, “Beruang Terbang” masih akan digunakan Angkatan Udara (AU) Rusia hingga 2040.
Pesawat ini memiliki empat mesin berjenis Keznetsov NK-12 yang masih menggunakan baling-baling. Dikabarkan ini adalah pesawat bomber terakhir yang masih menggunakan baling-baling. Ujung dari baling-baling dilaporkan bergerak lebih cepat dari suara, akibatnya menjadikan ini sebagai pesawat militer paling berisik.
“Beruang terbang” tersebut pada awalnya digunakan untuk membawa bom nuklir di era Uni Soviet dan menjatuhkannya di target. Namun ketika runtuhnya era Uni Soviet, pesawat ini berubah hanya untuk menjatuhkan bom dan misil.
Pesawat ini dilengkapi senjata jenis AM-23 Autocannon dan misil yang berjenis untuk serangan udara ke darat yaitu Raduga Kh-20, Kh-22, dan Kh-55/101/102.
Pesawat tempur ini digunakan pertama kali oleh Rusia untuk membombardir ISIS di Suriah untuk pertama kalinya pada 17 November 2015 yang digunakan untuk meluncurkan serangan udara jarak jauh ke target ISIS.
Post a Comment