Raya Haba- Pimpinan kelompok bersenjata Nurdin Ismail alias Din Minimi akhirnya bersedia berdamai dengan pemerintah Indonesia.
Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Sutiyoso mengatakan, pihaknya telah melakukan perundingan dengan pimpinan gerakan separatis tersebut.
"Benar banget itu (Din Minimi sudah menyerahkan diri)," ujar Sutiyoso
Pria yang akrap disapa Bang Yos ini mengaku sudah melakukan perundingan sejak lama, untuk merayu Din Minimi agar menyerahkan diri.
"Saya juga sudah komunikasi dari jarak jauh, lewat perantara dari intilejen saya yang tidak bisa sebutkan namanya," katanya.
Tuntutan.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan, dalam proses negosiasi tersebut, Din Minimi mengajukan sejumlah persyaratan kepada pemerintah Indonesia, dengan memperhatikan para mantan anggota GAM.
"Iya mengajukan syarat, dia (Din Minimi) ingin janda-janda bekas GAM diperhatikan," ujar Sutiyoso kepada
Din Minimi juga ingin agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menciduk para pejabat-pejabat pemerintahan Provinsi Aceh segera ditangkap yang diduga telah melakukan korupsi.
Din Minimi pun menginginkan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh berlangsung bersih tanpa adanya kecurangan, demi mewujudkan pemerintahan daerah yang bersih.
"Dan, dia meminta KPK turun ke Aceh, dia bilang ada ketidakberesan (di pemerintah), dan meminta Pilkada Aceh independen," katanya.
Selain itu, Din Minimi mengajukan persyaratan agar dirinya bersama dengan anggota lainnya diberikan amnesti atau mengembalikan status hukum tak bersalah oleh pemerintah.
"Dia meminta amnesti, tapi kalau amnesti urusan Pak Presiden (Joko Widodo), saya akan memberitahukannya," pungkasnya
Post a Comment