Raya Haba-Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi sinyal positif
terkait keberadaan PT Freeport Indonesia di Papua. Menurutnya, Indonesia tetap
membutuhkan investor yang sudah lama berinvestasi.
Ini disampaikannya menyusul pernyataan Presiden
Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin yang mengatakan akan ada
masalah besar jika kontrak perusahaan asal Amerika itu diputus pemerintah.
"Tentu pemerintah selalu ingin ada
investasi. Presiden, menteri-menteri datang ke suatu negara kan undang
investasi," ujar pria yang akrab disapa JK itu usai menghadiri acara
IDI-ASOSAI Meeting with SAI Management and Key Stakeholders, di Jakarta, Rabu
(9/12).
Menurut JK, akan sulit mengundang investor lain
jika yang lama tidak dijaga kelangsungannya dengan baik. Meski begitu, JK belum
menegaskan sikap pemerintah terkait perpanjangan kontrak Freeport di Indonesia
tersebut.
"Kalau undang investasi dari luar, tentu
yang sudah ada kita jaga kelangsungannya. Kalau suatu investasi tidak kita
jaga, gimana kita bisa undang investasi lain," kata JK.
Sebagaimana diketahui, dalam kesaksiannya di
sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) 3 Desember lalu, Maroef mengatakan akan
ada masalah besar jika Freeport tidak diperpanjang kontraknya. Seperti
masalah lingkungan dan keamanan.
Kontrak Freeport akan habis 2021. Sesuai undang-undang,
pembahasan perpanjangan baru bisa dimulai dua tahun sebelum kontrak habis,
yakni 2019.
Post a Comment