0

Raya Haba-Parlemen Jerman (Bundestag) mendukung pengiriman armada militer mendukung Koalisi Barat yang menyerang markas Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Akan tetapi, yang diizinkan sebatas pengiriman pesawat dan kapal tidak terlibat langsung perang. Jerman hanya akan meyokong operasi militer yang sudah dilakukan Prancis sejak bulan lalu.

Hasil voting anggota Bundestag menunjukkan 445 mendukung opsi militer itu dan 146 menolak, seperti dilaporkan oleh Kantor Berita AFP, Kamis (4/12). Ini adalah operasi militer perdana Jerman ke luar negeri setelah Perang Dunia ke-2.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengumumkan kesediaan negaranya terlibat perang melawan terorisme selepas menggelar pertemuan dengan Presiden Prancis, Francois Hollande, pekan lalu.

Merkel mengatakan negaranya siaga satu menanggulangi aksi teroris, selepas Paris diserang oleh kelompok terafiliasi ISIS lalu menewaskan 130 orang. Untuk meminimalisir ancaman, penting sekali buat Jerman terlibat pertempuran di garis depan bersama Koalisi Barat.

"Terorisme harus dihadapi dengan kekuatan penuh. Kami memutuskan untuk berada di sisi Prancis," kata Merkel akhir pekan lalu.

"ISIS tidak bisa disadarkan dengan kata-kata," kata Merkel. "Kita harus melawannya melalui pengerahan militer."

Kepala Angkatan Bersenjata Jerman, Volker Wieker, mengatakan sudah ada mandat dari kanselir agar mereka menyiagakan 1.200 prajurit. Para kombatan itu akan segera dikirim ke Suriah setelah ada lampu hijau dari parlemen. Tugas utama para prajurit ini mengawal pertempuran darat sekaligus merawat jet tempur Tornado yang dikirim ke sekitar Suriah.

"Jumlah 1.200 personil sudah cukup memadai untuk mendukung operasi Prancis," kata Wieker.

Selain mengirim jet pengintai, pemerintah Jerman akan melindungi misi Kapal Induk Prancis, Charles de Gaulle. Untuk menyokong kapal tersebut, Jerman mengirim satu pesawat pengisi bahan bakar, serta sebuah kapal perusak jenis frigat.

Jerman mengikuti keputusan politik Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan Inggris untuk intensif menggempur markas ISIS di utara Suriah. Total ada 60 negara yang terlibat koalisi besar menggempur militan khilafah setahun terakhir.

Post a Comment

 
Top