Raya Haba-Hampir setiap orangtua menginginkan anaknya cerdas. Namun, apa yang dilakukan seorang ibu di Tiongkok ini sungguh keterlaluan.
Dia memaksa anaknya yang baru berusia 9 tahun untuk belajar selama 18 jam. Bayangkan, hanya beristirahat 6 jam untuk anak sekecil itu.
Chongqing Times melaporkan, kabar ini muncul setelah jadwal belajar anak dengan panggilan Little P, tersebar viral di dunia maya. Sejumlah netizen pun mengecam ibu tersebut.
Si anak diketahui harus bangun setiap jam 5 pagi dan baru boleh tidur jam 11 malam. Setiap hari, Little P hanya boleh tidur 6 jam.
Selama hari sekolah, Little P harus mengikuti kelas tambahan Bahasa Inggris setelah menyelesaikan pekerjaan rumah usai sekolah. Si anak juga tak bisa bersantai di akhir pekan.
Si ibu telah menyiapkan agenda tambahan berupa les piano, kaligrafi, berenang, serta belajar keras untuk ikut kompetisi World Championship Mathematics.
Dikecam netizen, sang ibu yang bernama Liu membela keputusannya. Dia mengaku cara keras ini juga dilakukan ayahnya. Seraya berharap jadwal belajar keras ini seharusnya tak menjadi kontroversi.
"Jika dia mau menikati hidup menyenangkan di masa depan, dia harus bekerja keras sejak usia dini," kata Liu. "Ayah saya mengatakan satu-satu hal yang bisa dilakukan seorang anak adalah belajar."
Liu mengklaim jadwal ketat yang telah dibuatnya membantu anaknya berkembang dalam segal aspek. Dia bahkan percaya, kemampuannya belajar piano bisa membantunya mendapatkan pacar.
Dia memaksa anaknya yang baru berusia 9 tahun untuk belajar selama 18 jam. Bayangkan, hanya beristirahat 6 jam untuk anak sekecil itu.
Chongqing Times melaporkan, kabar ini muncul setelah jadwal belajar anak dengan panggilan Little P, tersebar viral di dunia maya. Sejumlah netizen pun mengecam ibu tersebut.
Si anak diketahui harus bangun setiap jam 5 pagi dan baru boleh tidur jam 11 malam. Setiap hari, Little P hanya boleh tidur 6 jam.
Selama hari sekolah, Little P harus mengikuti kelas tambahan Bahasa Inggris setelah menyelesaikan pekerjaan rumah usai sekolah. Si anak juga tak bisa bersantai di akhir pekan.
Si ibu telah menyiapkan agenda tambahan berupa les piano, kaligrafi, berenang, serta belajar keras untuk ikut kompetisi World Championship Mathematics.
Dikecam netizen, sang ibu yang bernama Liu membela keputusannya. Dia mengaku cara keras ini juga dilakukan ayahnya. Seraya berharap jadwal belajar keras ini seharusnya tak menjadi kontroversi.
"Jika dia mau menikati hidup menyenangkan di masa depan, dia harus bekerja keras sejak usia dini," kata Liu. "Ayah saya mengatakan satu-satu hal yang bisa dilakukan seorang anak adalah belajar."
Liu mengklaim jadwal ketat yang telah dibuatnya membantu anaknya berkembang dalam segal aspek. Dia bahkan percaya, kemampuannya belajar piano bisa membantunya mendapatkan pacar.
Post a Comment