Raya Haba-PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) memastikan sebagai pemegang saham mayoritas pada perusahaan patungan yang dibentuk dengan PT Samana Citra Indonesia, yang diberi nama PT Semen Indonesia Aceh.
Direktur Utama Semen Indonesia Suparni mengatakan, kapasitas kepemilikan saham SMGR pada perusahaan patungan tersebut sebesar 72,5 persen.
Dikutip dari Okezone, Suparni menjelaskan “dari Samana 12,5 persen, sedangkan sisanya dari Semen Indonesia,” katanya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 17 Maret 2016.
Pembentukan perusahaan patungan atau joint venture ini juga sebagai upaya pembangunan pabrik semen di Aceh, yang dibangun dengan kapasitas tiga juta ton per tahun, yang di atas lahan seluas 1.500 hektare di Kecamatan Batee dan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Suparni menyebutkan, tujuan pembentukan perusahaan baru adalah memperluas kapasitas produksi dengan membangun kapasitas baru di wilayah Sumatera. Proyek yang nilai investasi Rp5 triliun ini akan mulai dibangun pada 2016 dan diharapkan beroperasi pada 2020.
Pembentukan perusahaan baru, kata Suparni, menghabiskan waktu cukup lama sekitar lima tahun yang disebabkan faktor kondisi regulasi.
“Waktu itu belum ada titik temunya, dan pada akhirnya ketemu juga, karena sebelumnya Samana ini sudah memiliki partner lain, sehingga waktunya cukup lama,” tandasnya.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dahulunya adalah PT Semen Gresik (Persero) Tbk), perusahaan tersebut merupakan produsen semen yang terbesar di Indonesia. Pada tanggal 20 Desember 2012, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk resmi berganti nama dari sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta danBursa Efek Surabaya sehingga menjadikannya BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat.
Pada tanggal 20 Desember 2012, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan, resmi mengganti nama dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk, menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Penggantian nama tersebut, sekaligus merupakan langkah awal dari upaya merealisasikan terbentuknya Strategic Holding Group yang ditargetkan dan diyakini mampu mensinergikan seluruh kegiatan operasional. Saat ini kapasitas terpasang Semen Indonesia sebesar 29 juta ton semen per tahun, dan menguasai sekitar 42% pangsa pasar semen domestik. Semen Indonesia memiliki anak perusahaan PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement.
Post a Comment