0
Raya Haba- Stelah terungkapnya kasus prostitusi anak bagi kaum gay di Bogor, Ketua DPR Ade Komarudin memastikan segera mengesahkan UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak atau Perppu Kebiri.

Pengesahan Perppu Kebiri sempat tertunda di paripurna. Sebab, Fraksi PKS dan PAN belum menyetujui sepenuhnya draf Perppu Kebiri itu disahkan menjadi UU.

"Kemarin sepakat kita akan tetap walaupun masih diambil keputusan dalam masa persidangan sekarang sesuai dengan konstitusi bahwa Perppu akan disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat," kata Ade di Kompleks DPR, Kamis (1/9).

"Kita juga sangat berkepentingan dengan undang-undang kebiri terlebih yang sudah-sudah, saya tahu merajalelanya tindak prostitusi melalui online dan LGBT,"ujarnya

Ade meminta pemerintah untuk melengkapi poin-poin yang belum dirasa cukup komprehensif dalam Perppu itu.

"Kemarin bukan tidak mau menyetujui, tetapi ada beberapa hal yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh pemerintah. Kalau diberikan kesempatan kerja oleh pemerintah dengan baik dan selesai dengan baik, dapat menyempurnakan kita untuk mempunyai sikap dan pemerintah cukup siap menjalankan apa yang menjadi catatan anggota dewan," jelasnya.

Pria yang akrab dipanggil Akom ini memastikan, Perppu Kebiri ini akan segera disahkan menjadi UU.

"Dalam rapat paripurna kemarin sudah didengar oleh pemerintah dan sudah diterima oleh pemerintah dengan dijalankan dengan waktu bahwa keputusan soal ini akan diselesaikan pada masa persidangan sekarang jadi tidak usah khawatir," ungkapnya.

Sebelumnya, Tim Subdit Cyber Crime Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri telah mengungkap prostitusi bagi kaum gay. Penangkapan dilakukan di sebuah hotel di Jalan Raya Puncak KM 75, Cipayung, Bogor, Selasa (30/8) sore.

Korban sendiri hanya diberikan upah Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Padahal, AR mematok tarif ke pelanggannya sebesar Rp 1,2 juta.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya menjelaskan, AR tak hanya memiliki tujuh anak untuk disediakan kepada para pelanggannya.

"AR tidak memiliki 7 tapi 99 anak-anak. Ini akan kita tangani secara berkelanjutan," kata Agung dalam konferensi pers di Bareskrim Polri.

Post a Comment

 
Top